SalesAt PT Mirae Asset Sekuritas
Rio Juli Nugroho, SE
Email : rio.nugroho@miraeasset.co.id
Mobile : +62852 1879 7877
Chat WhatsApp
Tampilkan postingan dengan label Artikel Edukasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel Edukasi. Tampilkan semua postingan

Dasar Analisa Teknikal Saham

Posted On Minggu, Januari 28


Dasar Analisa Teknikal 

Teknikal analysis adalah suatu metode pengevaluasian saham, komoditas ataupun sekuritas lainnya denagan cara menganalisa statistik yang dihasilkan oleh aktifitas pasar di masa lampau guna memprediksikan pergerakan harga saham dimasa mendatang.

Para analis yang melakukan riset dengan menggunakan data-data teknikal ini disebut teknikal analysis atau sering juga disebut technicalist/chartist. Para techicalist tidak menggunakan data-data  ekonomi untuk mengukur nilai yang sebernanya (intrintic value) dari suatu saham  seperti yang dilakukan oleh fundamentalist tapi menggunakan grafik (chart) yang merekam pergerakan harga dan jumlah transaksi (volume) untuk mengidentifikasi pola pergerakan harga yang terjadi di pasar.

Supaya mudah dimengerti , perbedaan fundamentalist dengan technicalist dapat diibaratkan seperti orang yang sedang berbelanja di mall. Para fundamentalist pergi ke setiap toko yang berada didalam mall,mempelajari nilai barangnya (intristic value) ,baru mengambil keputusan untuk membeli. Sedangkan technicalist duduk dan memperhatikan orang-orang yang keluar masuk serta berbelanja di toko-toko tersebut , baru kemudian mengambil keputusan bedasarkan hal itu tanpa mengukur nilai intrinsiknya sendiri.

Ada tiga pemikiran yang menjadi dasar technical analysis :

1. pergerakan harga yang telah terjadi dipasar telah mewakili semua faktor lain (market action dicounts everything )

2. terdapat suatu pola kecenderungan dalam pergerakan harga (price move in trends)

3. sejarah akan terulang (histori repeats itself)

Pernyataan pada poin satu pergerakan harga yang telah terjadi dipasar telah mewakili semua faktor lain (market action dicounts everything ) mungkin merupakan poin terpenting dan menjadi dasar utama pemikiran dalam  technical analysis. Bila poin ini tidak dipahami secara mendalam,maka penjelasan dalam studi technical analysis menjadi sulit diterima atau dimengerti.

Para technicalist meyakini bahwa segala sesuatu yang bisa mempengaruhi harga saham baik dari segi fundamental ,poitik, maupun factor lainnya secara psikologis telah tercermin pada pergerakan harga yang terjadi dipasar. Hal ini dikarenakan hukum penawaran dan permintaan (supply & demand ) yang membentuknya . dari dasar hukum ekonomi ini para technicalist menyimpulkan bahwa jika harga naik , apapun alasan dibalik kenaikan harga tersebut , demaind pasti lebih besar dari pada supply dan dari sisi fundamental mestinya bullish.

Sebaliknya jika harga turun , supply pasti lebih besar dari pada demand dan dari sisi fundamental menstinya bearish.Jadi grafik (charts) itu sendiri tidaklah menyebabkan harga naik ataupun turun ,namun merupakan cerminan psikologi dari para pelaku pasar itu sendiri. Chart dapat di ibaratkan seperti sebuah foto . dari gambar yang terpotret dari sebuah foto ,kita dapat memperkirakan apakah orang tersebut sedang sehat ataupun sakit ,bahagia atau sedih dan lain sebagainnya.

Bullish dan bearish adalah istilah dalam bahasa inggis yang digunakan untuk melambangkan situasi pasar. Bull artinya banteng , seperti ciri banteng yang suka mengayunkan tanduk keatas , melambangkan optimisme para pelaku dalam kondisi pasar yang harganya sedang naik. Bearish berasal dari kata bear, seperti ciri beruang yang suka mengayunkan cakarnya kebawah , melambangkan pesimisme para pelaku dalam kondisi pasar yang harganya sedang  turun.

Langkah Awal Memulai Investasi

Awal Memulai Investasi


Mengetahui resiko dan tujuan investasi adalah langkah awal sebuah investasi yang sukses, termasuk untuk saham. Melihat harga saham naik dan turun bisa jadi menakutkan, terutama bagi pemula. Hal inilah yang sering membuat orang takut berinvestasi saham – investasi saham sering dianggap agresif dan beresiko tinggi.  (baca juga : investor VS spekulator)

Ungkapan dari salah seorang investor dan jutawan Amerika, Warren Buffett, “Resiko datang dari ketidakpahaman tentang apa yang Anda lakukan."Semakin Anda mengerti tentang pasar modal dan bagaimana cara kerjanya, semakin nyaman Anda berinvestasi di dalamnya."

Sering muncul pertanyaan seperti ini !

Apa sih saham itu? Apa sih untungnya? 

Apa perlu Berinvestasi Saham ?

Bagaimana sih cara investasinya dan membuka rekening saham?

Cara membelinya gimana sih ?

Kok gak yakin ya, Bagaimana sih mekanismenya?

Kenapa kita harus investasi?

Untuk investor pemula pasar modal, tak perlu ragu dan khawatir bila berinvestasi di pasar modal Indonesia.lihat  saja daya tarik asing terhadap pasar modal Indonesia. Aksi beli saham-saham di Indonesia oleh investor asing semakin semarak pada tahun ini. Masih tetap takut dengan resiko, resiko ? kita dapat minimalisir dengan berinvestasi pada saham-saham blue chip.

Blue chip adalah perusahaan besar yang memiliki pendapatan stabil, liabilitas dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dan tentunya risiko bakal lebih kecil. Saham blue chip memiliki kapitalisasi pasar besar dan selalu menjadi motor penggerak indeks harga saham gabungan (IHSG).Saham bluechip di pasar modal Indonesia bisa menjadi pilihan aman bagi investor awam. PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Jasa Marga Tbk. (JSMR), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dan PT Gudang Garam Tbk. (GGRRM) Masih ga percaya,return investasi di saham lebih tinggi ketimbang deposito.?


Silakan klik Tombol TUTORIAL DAFTAR untuk mendapatkan panduan yang lebih detail mengenai Mirae Asset Sekuritas dan Tata cara daftar online di Mirae Asset Sekuritas.


Feature Online Trading Unggulan Di Mirae Asset Sekuritas "Klik disini"
Kelebihan Mirae Asset Sekuritas dibanding sekuritas lain "Klik disini"
Biaya Fee Transaksi Mirae Asset Sekuritas "Klik disini"
Jenis Rekening Mirae Asset Sekuritas "Klik disini"

Baca juga :  Belajar Cepat Teknikal Analysis, Support Resisten, Indikator Dan Trend Line-KLIK DISINI

B. Pengertian saham, fraksi harga saham dan meknisme perdagangan

Posted On Senin, Januari 22

saham, fraksi harga saham dan meknisme perdagangan


Saham adalah surat berharga (efek) yang memiliki nilai. Setiap investor atau calon investor sudah seharusnya mengetahui harga atau nilai suatu saham yang besarnya berbeda-beda. Harga nominal dan harga perdana adalah harga saham yang akan berhubungan dengan Anda yang membeli saham di pasar perdana, sedangkan harga pembukaan, harga pasar dan harga penutupan akan berkaitan dengan Anda yang bertransakasi di pasar sekunder atau bursa efek.

1. Harga Saham - Pada saat Anda melakukan transaksi saham, Anda tidak akan pernah bisa lepas dari komponen harga. Naik turunnya (fluktuasi) harga inilah yang akan Anda harapkan dapat mendapatkan keuntungan. Ada dua jenis harga dalam transaksi saham, yakni harga bid atau harga permintaan pasar dan harga offer atau harga penawaran pasar. Harga bid akan selalu lebih rendah dibandingkan dengan harga offer. Selisih antara harga bid dan harga offer inilah yang disebut dengan istilah spread.

a. Harga bid merupakan harga permintaan pasar, yang artinya pasar siap membeli saham yang Anda miliki pada harga tersebut. Jika Anda memiliki saham dan ingin menjualnnya saat itu juga, transaksi yang diberlakukan menggunakan harga bid.

b. Harga offer merupakan harga penawaran pasar, yang artinya pasar siap menjual saham yang Anda inginkan pada harga tersebut. Jika Anda memiliki dana tunai dan ingin membeli saham tesebut saat itu juga, transaksi yang diberlakukan menggunakan harga offer.

2. Harga Nominal
Setiap saham yang dikeluarkan oleh perusahaan memiliki harga. Harga nominal saham adalah harga yang tercantum pada lembar saham yang diterbitkan. Harga ini akan digunakan untuk tujuan akuntansi yaitu untuk mencatat modal disetor penuh

3. Harga Perdana
Harga penawaran umum perdana kepada investor di pasar perdana belum tentu sama dengan harga nominal saham tersebut. Mungkin saja harga perdana saham lebih lebih kecil atau lebih tinggi dari harga nominal. Jika harga perdana lebih tinggi dari harga nominal, akan ada selisih yang disebut dengan agio (premium). Sebaliknya jika harga perdana lebih rendah dari harga nominal, selisih tersebut dengan disagio (discount).

4. Harga Pembukaan (Opening Price)
Harga pembukaan adalah harga saham yang berlaku saat pasar saham dibuka pada hari itu.

5. Harga Pasar (Market Price)
Setelah diperdagangkan di lantai bursa, harga saham tersebut kemudian akan ditentukan oleh permintaan-penawaran. Harga pasar adalah harga saham di bursa efek pada saat itu.
Untuk saham yang menjadi incaran investor, pergerakan harga pasar saham tersebut biasanya sangat fluktuatif (volatile) berubah-ubah dalam hitungan menit bahkan detik. Sebaliknya untuk saham ‘tidur’ yang pada saat itu kurang peminat, biasanya hanya ada sedikit pergerakan atau malah tidak bergerak sama sekali.

6. Harga Penutupan (Closing Price)
Setelah dibuka sejak pagi jam 9:00 WIB, pasar atau bursa saham akan ditutup pada sore hari. Tepat jam 16:00 WIB, transaksi jual-beli saham di Bursa Efek Indonesia dihentikan dan akan dilanjutkan pada esok hari. Saat bursa tutup, harga pasar saham yang saat itu sedang berlaku akan menjadi harga penutupan untuk hari itu. Harga penutupan saham hari itu juga akan menjadi acuan harga pembukaan untuk keesokan harinya.

7. Fraksi Harga Saham
Dalam melakukan transaksi saham, jumlah kelipatan penawaran dan maksimal penawaran serta permintaan tidak bisa sembarangan. Ada prosedur yang mengaturnya sehingga memiliki keseragaman. Pengaturan jumlah kelipatan permintaan dan penawaran ini disebut sebagai fraksi harga saham.
Besar kecilnya fraksi harga saham tergantung dari harga saham yang diperdagangkan. Semakin tinggi harga suatu saham, semakin besar pula fraksi harga saham yang digunakan. Pihak yang menentukan besar kecilnya fraksi harga saham ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jika Anda memaksakan diri untuk memasukan order permintaan dan penawaran yang menyalahi aturan fraksi harga saham, order yang Anda lakukan tersebut akan dibatalkan secara otomatis.

8. Kelompok Harga Saham Fraksi Harga Saham (Tick Price) 
< Rp. 200  kenaikan/penurunan per tick → Rp. 1   
Rp. 200 s.d. < Rp. 500  kenaikan/penurunan per tick → Rp. 2
Rp. 500 s.d. < Rp. 2.000 kenaikan/penurunan per tick → Rp. 5   
Rp. 2.000 s.d. < Rp. 5.000 kenaikan/penurunan per tick → Rp. 10
≥ Rp. 5.000 kenaikan/penurunan per tick → Rp. 25

Silakan klik Tombol TUTORIAL DAFTAR untuk mendapatkan panduan yang lebih detail mengenai Mirae Asset Sekuritas dan Tata cara daftar online di Mirae Asset Sekuritas.


Feature Online Trading Unggulan Di Mirae Asset Sekuritas "Klik disini"
Kelebihan Mirae Asset Sekuritas dibanding sekuritas lain "Klik disini"
Biaya Fee Transaksi Mirae Asset Sekuritas "Klik disini"
Jenis Rekening Mirae Asset Sekuritas "Klik disini"

Baca juga :  Belajar Cepat Teknikal Analysis, Support Resisten, Indikator Dan Trend Line-KLIK DISINI

Mengenal Bursa Saham Indonesia

Posted On Jumat, Januari 12

Mengenal Bursa Saham Indonesia

Pernahkah kalian mendengar Warren Buffett ini merupakan orang terkaya ketiga yang mendunia, dengan total kekayaan mencapai US$ 72 miliar. Tahun 1962 Warren mulai berbisnis dan membeli saham Berkshire Hathway dengan total biaya perlembarnya yaitu USD 7,50. Warren ini sangat terkenal dengan berbagai sektor di pasar modal untuk perusaahan Berkshire. Saham Warren sangat mahal mencapai USD 200.000 perlembar di bulan agustus 2014. Investasi yang digeluti oleh Warren ini diberbagai sektor, termasuk asuransi, energi dan kereta.

salah satu investor tanah air sukses dan kaya raya yang namanya sangat dikenal oleh dunia pasar modal Indonesia yaitu Le Kheng Hong. Tadinya dia berprofesi sebagai pegawai bank yang hanya memiliki gaji pas-pasan 27 tahun yang lalu. Kini dia sudah menjadi miliader dengan menginvestasikan uang seadanya untuk bermain saham. Saat ini dia memiliki aset saham senilai lebih dari Rp 2,5 triliun.
Le Kheng Hong juga nggak termasuk dari jajaran keluarga terkaya ditanah air ini. Namun karena kegigihannya dalam belajar tentang bagaimana pergerakan investasi saham, sehingga membuatnya yakin untuk menginvestasikan sebagian uangnya untuk melakukan saham. Dan dia juga berani mengambil keputusan untuk resign dari kerjaannya.
Saham merupakan salah satu dari sekian banyak pilihan investasi. Investasi saham semakin diminati oleh semua kalangan, bahkan telah merambah mahasiswa sampai ibu-ibu rumah tangga. Sosialisasi dan akses yang semakin mudah, menjadi sarana bagi siapa saja untuk bisa turut main saham, dimana saja.
Karena keamanan dan effisien menjadikan saham sebagai intrumen paling atraktif setelah deposito, obligasi, property atau emas. Karena jumlah masyarakat investor setiap tahun yang semakin brtumbuh dan  bertambah.
Setiap negara memiliki bursa saham sendiri. Misalnya bursa saham Bursa Efek Wall Street Amerika, Nikkei Jepang, Hangseng Hongkong dan Bursa Efek Indonesia (bursa efek yang berada di Indonesia)
PENGERTIAN SAHAM, FRAKSI HARGA SAHAM & MEKANISME PERDAGANGAN

Bursa Saham mencerminkan kemajuan perekonomian suatu negara. Dan berperan sebagai media untuk mempertemukan berbagai pihak yang saling membutuhkan antara Perusahaan, Investor dan Negara. Dengan demikian pemerataan pendapatan masyarakat semakin meingkat, seiring pula dengan semakain baik perekonomian suatu negara.

Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi pertumbuan ekonomi yang sangat bagus, kemajuan industry yang cepat, maka dari itu bursa saham Indonesia sangat menarik bagi masyarakat untuk mulai berinvestasi di pasar modal Indonesia.

Apasih Right Issue ?? Warran Apalagi tuh??

Posted On Selasa, Agustus 29


A.RIGHT ISSUE 
 

1. Pengertian Right Issue

 
Kata "right" pada "right issue" adalah bahasa Inggris yang artinya adalah hak bukan "right" yang berarti "kanan" serta bukan pula "right," yang artinya benar atau betul. "Issue" artinya menerbitkan. Jadi kalau diterjemahkan kata per kata dari bahasa Inggris, "right issue" artinya menerbitkan hak. Scara terminologi right issue adalah penerbitan surat hak kepada pemegang saham lama perusahaan publik untuk membeli saham baru yang hedak diterbitkan. 

Selain itu juga ada yang menyebutkan bahwa right adalah hak yang diperoleh para pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk menerima penawaran terlebih dahulu apabila perusahaan sedang menjalani proses emisi atau pengeluaran saham-saham dari saham portopel atau saham simpanan. Hak tersebut diberikan dalam jangka waktu 14 (biasanya akan disesuaikan oleh perushaan yg bersangkutan  ; cum date ; ex date ; recording date ;  distribution date ) hari terhitung sejak tanggal penawaran dilakukan dan jumlah yang berhak diambil seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki secara proporsional. 

Right diterbitkan oleh perusahaan setelah mendapat persetujuan dari mayoritas pemegang saham. Artinya, right issue adalah aksi yang dipilih dilakukan oleh pemegang saham mayoritas. Jika di asumsikan seseorang sebagai pemegang saham dalam jumlah yang kecil, maka orang tersebut mau tidak mau harus ikut keputusan mayoritas pemegang saham. Yang diterbitkan adalah hak (right) memesan saham baru yang akan dijual oleh perusahaan. Yang boleh membeli saham baru ini adalah orang-orang yang memiliki "right." Tidak punya right, tidak bisa beli saham baru. Dengan kata lain, yang boleh membeli saham baru (menyetor modal tambahan) adalah pemegang saham lama. Kalau anda bukan pemegang saham, anda tidak boleh ikut membeli saham baru. 

Yang mendapat right adalah pemegang saham yang memiliki saham sampai hari EX right issue. Persentase "right" yang mereka miliki adalah sama dengan persentase kepemilikan saham mereka pada perusahaan.

Tujuan right issue 

Pada umumnya tujuan dilakukannya right issue adalah untuk menghimpun dana segar yang akan digunakan untuk ekspansi usaha, membayar pinjaman atau untuk modal kerja. Beberapa tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan porsi kepemilikan pemegang saham atau meningkatkan jumlah saham yang beredar. Jadi dengan adanya right issue, kapitalisasi pasar saham akan meningkat dalam jumlah yang lebih kecil dari pada presentase jumlah lembar saham yang beredar. Umumnya diharapkan penambahan jumlah lembar saham di pasar akan meningkatkan frekuensi perdagangan saham tersebut atau dengan kata lain dapat meningkatkan likuiditas saham. Inti tujuan dari right issue bagi sebuah perusahaan adalah untuk menambah modal perusahaan. 

Pembukaan akun online Mirae Asset Sekuritas VIDEO TUTORIAL || Read More

Syarat daftar dan biaya fee transaksi di Mirae Sekuritas || Read More

Jenis Rekening Saham di Mirae Asset Sekuritas || Read More


Mengapa perlu menambah modal perusahaan? Mari kita lihat ilustrasi berikut. Sabar dan Heri Bayeun pada tahun 2016 masing-masing menyetor modal sebesar Rp 50 juta (total Rp 100 juta) untuk berkongsi berdagang pakaian wanita di pasar Tungkop. Dalam dua tahun ini, toko mereka padat dikunjungi pembeli. Sukses toko ini mendorong Sabar dan Heri Bayeun untuk membuka toko kedua di pasar Lambaro. Masalahnya, untuk membuka toko di Lambaro ini mereka butuh modal Rp 100 juta, sedangkan kas perusahaan (dari laba yang didapat selama dua tahun ini) hanya ada Rp 40 juta. Artinya, mereka butuh suntikan modal Rp 60 juta. Jika hal ini dilakukan di bursa saham, proses suntikan modal inilah yang disebut "Right issue."

Dampak "Right Issue" 

Right Issue berdampak pada PERSENTASE kepemilikan saham. Bagi investor, right issue berdampak positif kalau tidak berpengaruh terhadap harga saham. Sebaliknya, berdampak negatif kalau menyebabkan menurunnya harga. Secara umum, dampak right issue bisa dirasakan oleh semua pemodal. Right issue merupakan hak bagi pemodal untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat harus membelinya. Investor boleh mengabaikan haknya dengan konsekuensi berkurangnya kepemilikan saham atas emiten tersebut. Hal ini, karena pada dasarnya perusahaan menawarkan right sama dengan mengeluarkan saham baru. Akibatnya akan mempengaruhi presentase kepemilikan bila tidak membeli secara proporsional. 

Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam suatu penerbitan right, antara lain : waktu, harga, dan rasio. Bagi investor informasi waktu penerbitan sangat penting untuk mengambil keputusan. Apakah dia akan melaksanakan haknya membeli right atau tidak, sebab right mempunyai masa berlaku yang sangat singkat. Perhatikan: pada tahun 2013 Sabar dan Heri Bayeun masing-masing memiliki 50% saham pada toko mereka. Kepemilikan 50% ini memberi mereka "hak memesan" 50% saham baru yang akan mereka terbitkan. Dalam konsep "right issue" besarnya hak memesan saham baru adalah sama dengan PERSENTASE kepemilikan pada saat itu. Kalau memiliki 50% saham berarti berhak membeli sampai dengan 50% saham baru; kalau memiliki 10% saham berarti berhak membeli sampai dengan 10% saham baru. Pada contoh di atas, Sabar dan Heri Bayeun masing-masing berhak memesan sampai dengan 50% saham baru (50% dari Rp 60 juta = @ Rp 30 juta). Kalau mereka masing-masing menyetor Rp 30 juta, kepemilikan saham mereka dalam struktur baru tetaplah sama.

4. Istilah-istilah yang terkait dengan right issue:

a. Cum Date, yaitu tanggal terakhir / batas akhir seorang investor mendapatkan haknya untuk memesan efek terlebih dahulu. 
 
b. Ex Date, yaitu batas dimana investor sudah tidak mempunyai hak lagi akan suatu penawaran / corporate action (right issue). 
 
c. Daftar Pemegang Saham (DPS), adalah daftar nama orang atau investor yang berhak atas suatu corporate action, biasanya diumumkan dalam tanggal yang dikenal dengan nama DPS Date. 
 
d. Trading Period of Right Certificate, adalah periode pelaksanaan right tersebut dicatatkan di bursa dan kapan berakhirnya. 
 
e. Exercise Date, adalah tanggal jatuh tempo atas pelaksanaan right issue. 
 
f. Allotment Date, adalah tanggal penentuan jatuh investor yang menda patkan right dan berapa besar tambahan saham baru akibat right issue. 
 
g. Listing Date, adalah tanggal right itu pertama kalinya diperdagangkan di bursa atau tanggal dimana penambahan saham akibat right tersebut diperdagangkan di Bursa Efek.
 
B. Waran

1. Pengertian Waran 

Waran adalah suatu opsi untuk membeli sejumlah tertentu isntrumen keuangan (saham) pada waktu tertentu dengan harga tertentu. Menurut UUPM penjelasan Pasal 1 angka 5 waran adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga setelah 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek dimaksud diterbitkan. Selain itu ada juga yang mengartikan Waran dengan hak untuk membeli saham atau obligasi dari satu perusahaan dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya oleh penerbit waran/perusahaan emiten. 

Harga pasar saham dapat berubah-ubah setelah penawaran umum perdana. Ketika harga tersebut naik menjadi lebih tinggi, maka pemilik waran akan mendapat keuntungan karena dapat membeli saham tersebut dengan harga awal. Sebaliknya jika harga pasar turun menjadi lebih rendah dari harga awal, pemilik waran akan mengalami kerugian sesuai harga waran, karena waran tersebut tidak dapat digunakan untuk membeli saham dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar. Waran umumnya dapat diperdagangkan juga di bursa, sehingga pemilik waran dapat juga mendapat keuntungan (capital gain) jika bisa menjual waran tersebut lebih tinggi dari harga beli. 

Right issue maupun warrant merupakan hak untuk membeli sejumlah (jumlah ini berdasarkan ratio) saham tertentu pada harga yang tertentu di dalam jangka waktu tertentu ke depan (sejak mulai conversion period s.d. expiration date). hak tersebut diperjualbelikan. masa tugas warrant jauh lebih panjang dibanding right (expiration date dari warrant di IDX minimal 3 tahun sejak warrant tersebut mulai diperdagangkan). secara teoretis: • makin mahal harga saham makin mahal harga warrant tersebut • makin hebat gejolak harga saham makin mahal harga warrant tersebut • makin mendekati pensiun/expiration date makin murah harga warrant tersebut • makin tinggi tingkat suku bunga makin mahal harga warrant. 

2. Manfaat dari Waran

Diantara manfaat yang dapat diperoleh dari waran:(1) Pemilik waran memiliki hak untuk membeli saham baru perusahaan dengan harga yang lebih rendah daripada harga saham tersebut di Pasar Sekunder. Caranya adalah dengan menukarkan waran yang dimilikinya ketika harga saham perusahaan tersebut melebihi harga pelaksanaan. Contohnya, Jika seorang investor membeli waran pada harga Rp200,00 per lembar dengan harga pelaksanaan Rp1.500,00 dan pada tanggal pelaksanaan harga saham perusahaan meningkat menjadi Rp1.800,00 per saham, maka ia akan membeli saham perusahaan tersebut dengan harga hanya Rp1.700,00 (Rp1.500,00 + Rp200,00). Jika ia langsung membeli saham perusahaan tersebut di Pasar Sekunder, ia harus mengeluarkan Rp1.800,00 per saham. (2) Apabila waran diperdagangkan di bursa, maka pemilik waran mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan (capital gain), yaitu apabila harga jual waran tersebut lebih besar daripada harga beli.

3. Risiko Memiliki Waran

(1) Jika harga saham pada periode pelaksanaan (exercise period) jatuh dan menjadi lebih rendah daripada harga pelaksanaannya, investor tidak akan menukarkan waran yang dimilikinya dengan saham perusahaan, sehingga ia akan mengalami kerugian atas harga beli waran tersebut. Contohnya, Seorang investor membeli waran di Pasar Sekunder dengan harga Rp200,00 serta harga pelaksanaan Rp1.500,00. Pada tanggal pelaksanaan, harga saham perusahaan yang bersangkutan turun menjadi Rp1.200,00. Pada saat itu investor tidak akan menukarkan waran yang dimilikinya karena ia harus mengeluarkan Rp1.700,00 (Rp1.500,00 harga pelaksanaan + Rp200,00 harga waran). Jika ia tidak menukarkan waran yang dimilikinya maka kerugian yang ditanggung hanya Rp200,00; yaitu harga beli waran tersebut. (2) Karena sifat waran hampir sama dengan saham dan dapat diperdagangkan di bursa, maka pemilik waran juga dapat mengalami kerugian (capital loss) jika harga beli waran lebih tinggi daripada harga jualnya.   

A. Kesimpulan 

Right adalah Penerbitan surat hak kepada pemegang saham lama perusahaan publik untuk membeli saham baru yang hedak diterbitkan. Sedangkan yang mendapat right adalah pemegang saham yang memiliki saham sampai hari EX right issue. Ex (Ex-Deviden) adalah satu hari kerja setelah Cum dan merupakan hari pertama dimana ha katas kepemilikan saham sudah kadaluwarsa. Sedangkan Cum (Cum-Deviden) adalah hari terakhir bursa dimana pemegang saham masih memiliki hak atas kepemilikan saham. Menurut UUPM penjelasan Pasal 1 angka 5 waran adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga setelah 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek dimaksud diterbitkan. Manfaat waran (1) Pemilik waran memiliki hak untuk membeli saham baru perusahaan dengan harga yang lebih rendah dari pada harga saham tersebut di Pasar Sekunder, (2) Pemilik waran mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan (capital gain). Risiko waran (1) kerugian atas harga beli waran (2) pemilik waran juga dapat mengalami kerugian (capital loss) jika harga beli waran lebih tinggi daripada harga jualnya.

Sumber:
Anoraga Pandji dan Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Nasaruddin, Irsan, ddk., Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, cet. 7. Jakarta: Kencana, 2011. D. Martin, John., (Haris Munandar Penterjemah), Dasar-dasar Manajemen Keuangan, cet. 2, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 1993. http://id.wikipedia.org/wiki/Hak_Memesan_Efek_Terlebih_Dahulu. Diakses pada tanggal 13 januari 2015
Diberdayakan oleh Blogger.

PT. MIRAE ASSET SEKURITAS OE LEBAK BULUS

SEYEON Building, Jl. Adiaksa Raya No.33, Jakarta Selatan
+62852 1879 7877
Senin - Jumat (08.00 - 16.00)
© analisaku.com All Rights Reserved