SalesAt PT Mirae Asset Sekuritas
Rio Juli Nugroho, SE
Email : rio.nugroho@miraeasset.co.id
Mobile : +62852 1879 7877
Chat WhatsApp

Mengenal Sektor Keuangan BEI

Posted On Selasa, Mei 24

 

Mengenal Sektor Keuangan BEI


Dalam perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, perusahaan yang listing tentunya mempunyai jenis dan klasifikasi bisnisnya tersendiri. Pengelompokan sektoral di busra efek indonesia membuat para trader maupun investor dapat dengan mudah menentukan saham-saham di sektor apa yang berpotensi, dengan demikian mempermudah investor dalam menentukan keputusan investasi. (pada sektor dan perusahaan apakah yang harus mereka trading dan investasikan)

Dalam perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, perusahaan tersebut akan dikategorikan menjadi 9 sektor sesuai dengan lini bisnisnya diantaranya :

1. Sektor keuangan meliputi asuransi, lembaga pembiayaan, perbankan, perusahaan efek dan lainnya.

Pada sektor keuangan faktor yang paling berpengaruh terhadap emiten adalah :

a. Suku bunga

Kenaikan ataupun penurunan suku bunga akan berpengaruh terhadap emiten sektor keuangan karena terkait dengan daya beli dan nilai uang. Contohnya untuk perbankan, jika suku bunga naik maka nasabah yang akan melakukan kredit perumahan atau kendaraan atau modal kerja akan bertambah besar biaya (cicilan) yang mereka keluarkan. Tentu jika trend suku bunga naik maka biaya (cost) perusahaan / individu akan naik karena bunga yang harus di bayarkan ke lembaga keuangan akan bertambah besar.

b. Nilai Tukar Mata Uang

Perubahan nilai mata uang dapat terjadi karena beberapa hal, seperti keadaan ekonomi suatu negara, dimana jika terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi maka bisa berimbas penurunan nilai dari mata uang tersebut. Hal ini dikarenakan adanya capital outflow (dana keluar) investor asing. Imbas dari fluktuasi nilai mata uang terhadap sektor keuangan bisa dikaitkan dengan suku bunga, karena kebijakan menjaga nilai tukar adalah tugas Bank Indonesia sehingga pelemahan Rupiah bisa di respon dengan menaikkan suku bunga. Pelemahan nilai mata uang dapat membuat nilai sebuah barang naik sehingga bisa memicu kenaikan harga (inflasi). Kenaikan inflasi yang signifikan juga dapat dikaitkan dengan terjadinya kenaikan suku bunga sebagai bentuk sebab akibat.

c. Subsektor dan Contohnya

Lembaga Pembiayaan

ADMF  BBLD   BFIN   BPFI   CFIN  DEFI  FINN   HDFA   IBFN  IMJS

MFIN   MGNA  POLA  TIFA  TRUS  VRNA  WOMF

Perbankan 

AGRO  AGRS  ARTO  BABP  BACA  BBCA  BBHI  BBKP   BBMD  BBNI 

BBRI  BBTN  BDMN    BEKS  BGTG  BINA  BJBR  BJTM   BKSW  BMAS

BMRI  BNBA  BNGA  BNII  BNLI  BRIS  BSIM  BSWD  BTPN  BTPS

BVIC  DNAR  INPC  MAYA  MCOR  MEGA   NAGA  NISP  NOBU    PNBN

PNBS  SDRA

Sektor lainnya, Kita akan bahas di artikel selanjutnya, Dibawah ini :

Mengenal Sektor Pertambangan  KLIK DISINI

Mengenal Sektor Infrastruktur   KLIK DISINI



Ikuti Seminar pendidikan investasi Mirae Asset Sekuritas Indonesia hanya dengan membuka rekening saham/reksadana Mirae Asset Sekuritas Indonesia (gratis), Mari berinvestasi !!!

Strategi diversifikasi portofolio investasi Part 1

Posted On Selasa, April 19

Strategi diversifikasi portofolio investasi Part 1

Pembahasan 1

INVESTASI ????? sebelumnya kita harus mengetahui apa itu investasi, investasi adalah Penanaman uang atau modal untuk tujuan memperoleh keuntungan. ingat ya tujuan investasi adalah untuk memperoleh keuntungan.!!! jangan dibalik jadi memperoleh kerugian, OKE.  kamu harus pahami dulu kesalahan yang umumnya terjadi dalam investasi.

Kesalahan yang terjadi umumnya pada Investor Pemula?

1.Tidak punya perencanaan
2.Investasi terlalu banyak
3.Berharap hasil yang cepat
4.Tidak melakukan diversifikasi
5.Tidak ada referensi atau pembelajaran
6.Menunda-nunda dan ingin cepat-cepat kaya

Setelah memahami kesalahan kesalahan diatas mari kita urai satu per satu solusi untuk pemecahan masalah ditas. Untuk menguragi kesalahan yang terjadi saat investasi

1. Kita harus paham dengan istilah diversifikasi asset, apa itu ? Diversifikasi investasi adalah cara untuk mengurangi risiko investasi dengan tidak fokus ke satu instrumen efek.

Tujuannya adalah untuk meminimalisir kerugian dan memaksimalkan keuntungan yang didapatkan oleh investor.


Seperti legenda investasi dunia berkata "Don’t put all your eggs in one basket – Warren Buffett". Setelah mengetahui apa itu diversifikasi, kita harus tau instrumen apa saja yang bisa digunakan sebagai alat diversifikasi.

Kita bagi jadi 2 : 

1. fisikal asset -> property, wirausaha, emas, perhiasan


2. financial asset -> saham, obligasi, reksadana

Setelah kita mengetahui apa itu diversifikasi, selanjutnya akan saya kerucutkan menjadi diversifikasi portofolio investasi , apa itu diversifikasi portofolio investasi ???

Diversifikasi Portfolio Investasi 

Definisi        : Menempatkan dana investasi ke dalam beberapa instrument investasi
Tujuan          : meminimalisir risiko
Sebab        : Suatu kelas asset yang memiliki risiko tinggi (saham) tidak sepenuhnya bisa memiliki kinerja sesuai tujuan investasi kita pada tahun-tahun tertentu, sehingga kita membutuhkan alokasi asset ke instrument lain (obligasi dan pasar uang) untuk meminimalisir risiko dan meningkatkan imbal hasil.

Sekarang kalian paham kan apa itu diversifikasi portofolio investasi ? setelah kalian memahami selanjutnya kalian harus tau apa itu Profil Resiko, karna setiap orang memiliki profil resiko yang berbeda beda. berikut penjelasannya :

Setiap pribadi memiliki profil risiko masing-masing yang biasanya terdiri dari 3 jenis:

1. Konservatif, tipe investor yang konservatif biasanya memiliki rentang terhadap risiko amat kecil sehingga instrumen investasi yang cocok dengan profil ini adalah instrument yang tidak memiliki tingkat volatilitas yang tinggi. 

    Cocok : Deposito, obligasi jangka pendek, reksadana pasar uang

2.  Moderat, tipe investor yang moderat ingin memiliki imbal hasil lebih namun dengan risiko pasar yang tidak terlalu fluktuatif.

    Cocok : Obligasi jangka menengah dan reksadana pendapatan tetap

3. Agresif, tipe investor ini mampu memiliki kompensasi terhadap risiko cukup tinggi dengan harapan mendapatkan imbalan investasi lebih tinggi dan pengalaman  investasi yang cukup.

    Contoh : Saham, reksadana saham

Pada gambar dibawah ini menjukan bahwa semakin tinggi hasil investasi yang kamu dapat akan semakin besar juga resiko. oleh karna itu profil resiko masing investor/pelaku investasi akan berbeda.


pada artikel kali ini kita sudah membahas mengenai arti dari Investasi, Diversifikasi, Profil resiko. selanjutnya kita akan lanjutkan di artikel part berikutnya di pembahasan 2, semoga bermanfaat. terima kasih

Ikuti Seminar pendidikan investasi Mirae Asset Sekuritas Indonesia hanya dengan membuka rekening saham/reksadana Mirae Asset Sekuritas Indonesia (gratis), Mari berinvestasi !!!



Garis Trend dan Fase Trend dalam Teknikal Analisis

Posted On Rabu, Januari 5

Garis Trend dan Fase Trend dalam Teknikal Analisis

Trend merupakan faktor salah satu kunci dari technical analysis. Seperti sering didengar sebuah pepatah “Trend is your friend” atau “Neverfight the trend”. Selanjutnya Trend juga menjadi salah satu dari tiga butir pemikiran dasar dalam technical analysis yaitu “Prices move in trends” bisa disederhanakan seperti kecenderungan arah pergerakan harga pada suatu pasar.


Namun pergerakan arah tentu tidak selalu bergerak “naik terus-menerus” begitupun sebaliknya “turun terus-menerus” , bentuk naik-turun berulang kali tersebut menjadi bentuk seperti zigzag.

Dalam pola Uptrend untuk puncak dan dasar yang terbentuk bergerak semakin tinggi, pada pola Downtrend puncak dan dasar yang terbentuk bergerak semakin rendah, sedangkan pola Sideways puncak dan dasar terbentuk hampir sama.

Garis Trend

Garis trend biasa disebut Trendline  sebagai alat bantu panduan untuk menunjukan pergerakan. Trendline  dibentuk dari garis yang menghubungkan titik-titik tertentu pada riwayat pergerakan harga dalam sebuah charts.

Dalam menarik garis sebuah trendline diperlukan minimal dua titik penghubung. Akan tetapi garis trend tersebut dapat disebut bersifat sementara (tentative) karena dibutuhkan ujicoba titik berikutnya untuk menjadikan trendline tersebut sah (valid). Pengujian trendline dapat dinyatakan kuat bila semakin sering diuji secara umum tiga kali.


Cara Menggambar Garis Uptrend

Trend atau uptrending charts ialah dengan menarik garis dengan menghubungkan titik-titik nilai harga terendah pada lembah-lembah yang terbentuk (lihat slide berikut). Garis tersebut akan membentuk pola uptrend akan diuji dengan istilah sebagai Up-trendline.


Cara Menggambar Garis Downtrend


Menarik garis trendline pada downtrending charts ialah dengan menghubungkan titik-titik nilai harga tertinggi yang terbentuk puncak (lihat slide berikut). Garis tersebut akan membentuk pola Downtrend akan diuji dengan istilah Down-trendline.

Cara Menggambar Garis Sideways 

Untuk menarik garis trendline pada Sideways charts ialah dengan menghubungkan titik-titik nilai harga tertinggi yang terbentuk dari harga puncak sebagai garis atas, serta begitu juga menghubungkan titik-titik harga terendah yang terbentuk dari harga bawah sebagai garis bawah  (lihat slide berikut). Garis tersebut akan membentuk pola Sideways akan diuji dengan istilah Sideway-trendline.

Menentukan Up-trendline dan Down-trendline

Dalam menentukan up-trending charts secara umum disarankan level puncak terakhir sebagai resisten dapat dilewati terlebih dahulu, untuk dapat menarik garis up-trendline

Bisa juga menggunakan cara 50% jarak vertikal titik level tertinggi sebagai resisten terlampaui agar dapat digunakan untuk menarik garis trendline

Begitupun untuk down-trending charts disarankan level terendah terakhir sebagai support dapat dilewati dahulu, agar dapat menarik garis downd-trendline

Bisa juga menggunakan cara 50% jarak vertikal titik level terendah sebagai support terlampaui agar dapat digunakan untuk menarik garis trendline.

Pasar Memiliki 3(Tiga) Trend

1. Trend Primer/major => Jangka waktu lebih dari satu tahun, bahkan mungkin bertahan hingga beberapa tahun.

2. Trend Sekunder => Merupakan koreksi atas Trend Primer dan biasanya berlangsung selama 3(tiga) minggu hingga 3(tiga) bulan.

3. Trend Minor => Koreksi jangka pendek umumnya jangka waktu kurang dari 3(tiga) minggu.


TREND


Didalam sebuah trend, Trend Memiliki 3(Tiga) Fase :

1. Tahap Akumulasi => Para pelaku pasar mulai berinvestasi secara bertahap untuk mengumpulkan berbagai macam saham-saham yang menjadi pilihan. Selain mencari berbagai macam sumber informasi yang lengkap untuk mengetahui pergerakan pasar.


2. Tahap Partisipasi => Setelah kecenderungan terbentuk, maka pelaku pasar mulai menilai adanya kesempatan dan peluang untuk berinvestasi dengan cara berpartisipasi dalam berbagai bentuk perilaku. Seperti adanya berita, analisis, suatu penilaian, prediksi harga dan harga saham mulai menguat, serta berita mulai membaik.

3. Tahap Distribusi => Saat saham-saham  mulai didistribusikan dalam bentuk jual-beli. Pada saat ini para investor sudah akumulasi sejak awal (ketika bear market mendekati bottom) mulai melakukan ‘distribusi’ menjual sahamnya secara bertahap, sebelum orang lain melakukannya, dan begitu seterusnya.



pembahasan lebih lanjut mengenai trend akan kita bahas di artikel selanjutnya. Silakan KLIK NEXT
 

Ikuti Seminar pendidikan investasi Mirae Asset Sekuritas Indonesia hanya dengan membuka rekening saham/reksadana Mirae Asset Sekuritas Indonesia (gratis), Mari berinvestasi !!!
 



Diberdayakan oleh Blogger.

PT. MIRAE ASSET SEKURITAS OE LEBAK BULUS

SEYEON Building, Jl. Adiaksa Raya No.33, Jakarta Selatan
+62852 1879 7877
Senin - Jumat (08.00 - 16.00)
© analisaku.com All Rights Reserved